Pages

Thursday 22 October 2015

Bye - Bye Sulfate !

Hai !
Lagi minggu UTS nih dan entah kenapa menyempatkan untuk nulis blog, hahaha. Well, better now than never, right ?



Yuk langsung ke topiknya !


Rambut adalah mahkota wanita. Yep, ini pepatah zaman SD yang selalu keinget deh, siapa yang ngga tau? But, somehow i found myself too lazy to do that. Pergi ke salon setiap minggu, rajin trimming atau pakai masker rambut. Alhasil, masker rambut yang sudah dibeli nganggur deh. Alasannya selain malas ke salon, saya merasa sudah melakukan masker rambut (walau kadang) , creambath dll tapi hasilnya nihil. Ya boleh dibilang frekuensi ke salon yang kurang atau rutinitas merawat rambut saya yang salah. Akhirnya, boleh dibilang saya tidak peduli dengan rambut saya sama sekali.

Tapi, semenjak saya meyakinkan diri untuk membiarkan rambut saya goes naturally, saya jadi peduli (ke)banget(an) sama rambut! Dan salah satu kepedulian saya adalah membaca semua kandungan shampoo & onditioner yang saya beli, hahaha. Sounds freak, but guess what you'll do this right away after reading my post.


Sodium Lauryl Sulfate, Ammonium Laureth Sulfate atau Sodium Laureth Sulfate.


Coba sekarang ambil shampoo kalian, dan baca label komposisi atau ingredients di baliknya. See? Kandungan pertama setelah air (water) adalah sulfat. Ya, kamu bakal nemuin semua shampoo di supermarket, salon dll mengandung bahan tersebut. Sulfat adalah detergen keras yang juga ada di kandungan sabun cuci piring bahkan detergen untuk mencuci baju yang menyebabkan munculnya busa saat mencuci. Sulfat memang bagus untuk membersihkan kotoran yang menempel apalagi harganya yang murah sehingga dipakai mendunia setelah Perang Dunia II.

Nah, sekarang apa sih efek sulfat kalau ada di shampoo kita? Sulfat akan menghilangkan kelembaban, asam amino dan antibodi sehingga membuat rambut kita terlihat kering dan kusam. Ironically, it stays in our hair and we can never really get rid of it. Coba lihat sponge cuci piring kamu lalu peras sponge nya. Apakah ada busa yang menetes ? Coba lagi di keesokan harinya, apakah masih ada busa yang menetes saat diperas? Nah, hal itu juga berlaku di rambut kamu. It's creepy, isn't it ?

To be true, we can not blame it all to sulfate. Hal yang membuat sulfat seperti itu adalah proses sulfonasinya. Jika kamu ingin tau lebih lengkap, bisa kamu baca di sini. Hal terpenting adalah mulai mengganti shampoo kamu dengan Sulfate-Free Shampoo. Tidak hanya berlaku untuk rambut curly tapi juga untuk kamu yang memiliki rambut lurus. Namun, karena rambut curly lebih porous dari pada rambut lurus, maka rambut kita lebih mudah menyerap sulfat seperti sponge tadi!


Seward Mediter by Helen Seward - Hair Treatment Soothing Shampoo SULFATE FREE
This is my very first sulfate-free shampoo! Yippie! Cari kesana kemari, kalau di Surabaya ada salah satu daerah namanya Pengampon, spesialis dagangan kosmetik dan produk salon. Tebak, hanya 1 toko yang jual sulfate-free ini. Sedihnya bukan main, susahnya apalagi tapi terbayar sudah hahaha. Untuk shampoo ukuran 300 ml ini, saya dapat seharga 78 ribu. Nah, sebenarnya kandungan surfactant di shampoo ini masih ada, tapi bukan yang jenis sulfat melainkan betaine. Biasanya kita menemukan betaine di no-tear shampoo alias shampoo bayi. Jadi, agar cost-friendly, saya sarankan coba pakai shampoo bayi saja, hihi.


Dual Senses by Goldwell - Curly Twist Conditioner


Secara curly hair lebih porous daripada rambut lurus, maka kita butuh conditioner yang akan mengisi kultikula rambut kita. Selain mencari shampoo yang sulfate-free, kandungan yang juga harus dihindari di conditioner adalah alcohol dan silicone. Hanya beberapa alcohol seperti cetearyl alcohol, cetyl alcohol yang baik untuk rambut kamu, tetapi jenis lainnya hanya akan membuat rambut kamu jadi frizz dan kering! Begitu pula dengan silicone, ia bekerja sebagai sealant yang akan membuat rambut kita tidak bisa menyerap kelembaban yang dibutuhkan. Silikon juga menyebabkan rambut keriting kita tidak bisa terbentuk secara alami. It's gonna work in straight hair too, give it a try! Anyway, i bought this for Rp 180.000,00


Curls by Paul Mitchell - Spring Loaded Frizz-Fighting Conditioner

Tagline nya aja udah menggugah selera ya, hahaha. It's my holy grailllll !! It works like wonder in my hair Paul Mitchell sepertinya satu-satunya produk USA yang masuk Indonesia. Saya belum cari-cari lagi sih, karena sama seperti sulfate-free shampoo, sama banget sulit nyari produk USA huhuhu. Akhirnya jatuh hati dengan Paul Mitchell ini dan saya beli seharga Rp 200.000,00


Oke, serangkaian produk ini mungkin menguras habis dompet. Biasanya beli shampo seharga 30 ribu, ini bisa sekian kali lipatnya. Nah, cara untuk menghemat adalah dengan DIY (Do It Yourself) shampoo dan conditionermu! Atau, kamu bisa beli produk natural buatan Indonesia. Banyak banget yang sudah jual shampoo dan conditioner handmade, natural, organik etc. Tapi, kalau saya lebih memilih untuk buat sendiri saja walau cari raw materials nya agak ribet hehe. Tunggu postingan selanjutnya untuk mencoba resep-resep rambut kita ya! hihihi (padahal masak aja belom bisa)

my transitioning hair. Pojok kanan diedit lebih terang agar curl pattern nya jelas, Lainnya no-edit. It looks shiny over time :D


Sekarang saya bisa bilang, 
"Cuma pakai shampoo kok!"