Pages

Thursday 22 March 2012

Dealing With Your Fans In Disguise


post kali ini, spesial bahas tentang “fans”. cieh.

Semua orang pasti punya, entah dalam bentuk apapun. untuk lebih jelasnya lgi, fans yang dimaksud adalah penggemar dalam tanda kutip atau kasarannya, pembenci, si iri, dan lain lain. Sebaik-baiknya orang, bahkan Rasulullah SAW saja, punya pembenci alias orang-orang dzalim yang berusaha melawan ajaran Allah bahkan sampai hendak membunuh Rasul. Bagaimana dengan kita, manusia serba kurang seperti ini ?

Tapi justru, kehadirannya ini memang kadang tak disangka. Bisa jadi penggemar satu ini dari orang yang kita sama sekali nggak pernah komunikasi, atau malah bisa jadi dari orang-orang terdekat kita. Entah, tanpa kita sadari, terkadang segalanya bisa menutup mata dan hati mereka bahkan sebagai seorang yang terdekat.

Ibaratkan air selalu ada api, kutub positif selalu dengan negatif, dan semua yang ada dalam dunia ini pasti berisi orang jahat dan juga orang baik. Adanya pembanding antara satu dengan lainnya, yang membuat hidup ini seimbang. Karena bahasan ini sudah mengerucut, jadi langsung saja aku ke topik utamanya yaitu “dealing with your fans in disguise”

Firasat

Asik ! Firasatku benar lagi !
Dan selalu benar..

Firasat, ya, lain kali jangan kembali..

Karena ternyata, rasa itu tak berpihak di keduanya.
Ya, karena berat sebelah itu tak enak, firasat..
Memikul sendiri, membawa sendiri..
Kadang terselip nun jauh di sudut, tetapi selalu muncul..
Saat hanya detik jam yang terdengar.

Firasat, jangan kembali lagi..

Pungguk itu akan selalu merindu bulannya.
Entah berapa pun rasi bintang yang telah menggoda bulan.
Pungguk itu masih tetap termenung, firasat.
Mencari akal jernihnya untuk tersadar..
Bahwa tak seharusnya ia tetap termanggu, 
menunggu..

Tapi, tak ada salahnya kan, jika pungguk selalu mendoakan bulan dalam diam ?
Dalam diam..

Firasat, sampai kapan kau disini ?

Friday 2 March 2012

vaksin terbaru

halo bloggah :) pasang senyum dulu ah, buat seminggu ini. wuuussshh. ambil nafas panjang, bismillah.
minggu ini, aku sama adekku bener-bener jadi pasangan sejati yang saling melengkapi pekerjaan rumah masing-masing. yah, ceritanya dimulai seminggu lalu waktu pak Taufik untuk kesekian kalinya menegur kelasku, dan bilang..

"kalian itu semua, belajar. berorientasi ke satu tujuan. tapi jangan lupa orang tuamu nak, mama. paling nggak, pulang sekolah, sapu lantai di rumah, cuci piring atau bajumu sendiri. jadi hubunganmu dengan semua seimbang."

titik.

dan hal itu berusaha aku jalani, dan aku resapin maknanya.