Pages

Friday 29 March 2013

Pengajar Super

Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum bloggah 
*brb benerin kerudung*
hahahahahaha

enggak, itu cuma pembuka aja biar agak melek baca postingan ini karna topiknya seputar dunia pendidikan, dan sudah ketebak yang baca pasti bakalan tidur semua zzzz.. tapi jangan dong yah, karena ini seputar kritik untuk kita sendiri, hehehe

nah, usul punya asal, aku ini tipenya orang yang suka flashback masa lalu. maklum, masa lalu eke kan indah cyin *ehem ! (exclude : doi) hahaha. dan dari masa lalu itu ujung-ujungnya keinget sama masa waktu gencarnya les dari jam 7 pagi sampe jam 4 sore buat persiapan ujian masuk kuliah. dan pastinya, butuh tenaga pengajar yang kompeten buat mengasah, memotivasi peserta ujian ini.

sampailah ke salah satu pelajaran yang paling bikin enek yaitu biologi. Yap, bener, biologi saudara. Pingin masuk jurusan kesehatan tapi paling nggak demen sama pelajaran hafalan ini. Sebenernnya, dari SD suka banget sama biologi, waktu SMP tergila-gila, waktu SMA.... boleh ya ke kamar kecil ? hahahaha 

dan setiap waktunya pelajaran biologi sewaktu les, pengajarnya ganti-ganti kan ? ada yang dari jurusan mikrobiologi, jurusan fakultas kedokteran hewan, dsb, tapi seumur-umur belum pernah diajarin sama mahasiswanya atau memang lulusan dari fakultas kedokteran a.k.a dokter. sampailah aku ngelamun....

seandainya, guru biologi ini dari FK beneran, wihhhh sangar banget ya aku diajarin sama dokter.

dan taraaaaaaaaaa ! beberapa bulan kemudian, aku bisa merasakan duduk di salah satu bangkunya, dan mendengarkan kuliah dari salah seorang dokter dengan berbagai macam gelarnya. 

tapi, ada satu hal yang buat aku malu banget, dan berasa dijatuhkan ke tanah. yaitu waktu salah satu dosen pengajar yang seorang dokter gigi dengan gelar spesialis yang aku belum tau apa kepanjangannya. temen-temen sih banyak yang bilang patologi anatomi histologi. nguawur, hahahaha semua mata kuliah sulit jadi satu. bilang gini nih,

Semua handphone tolong dimatikan dan dimasukkan tas. Kalian boleh menyalakan setelah menjadi seorang dokter

oke, itu simple, tapi jleb bagiku. nohok abis. perintah dari dosen tadi mungkin hanya perintah biasa dari sudut pandang tertentu, tapi kalau melihat dari sisi lain dan dikaitkan dengan pengalaman, rasanya seperti menyia-nyiakan kesempatan kan ?

sekarang, mungkin bloggah yang membaca ini juga seorang mahasiswa-mahasiswi yang menerima pengajaran mata kuliah dari seorang dosen yang pendidikannya diacungi jempol, atau bahkan kalian kagumi selama bertahun-tahun lebih (sekali lagi bukan dosennya, pendidikannya --") dan mereka berdiri di hadapan kalian, menyempatkan waktu memberi kuliah umum untuk anak semester awal sedangkan seharusnya mereka bisa memberi kuliah untuk anak pendidikan spesialis, S3, profesor, dan sebagainya. 

Namun, kita disini hanya duduk dan asyik dengan gadget yang lagi trend, sosial media yang menjamur, dan obrolan yang bisa disimpan di akhir kelas. So, did we miss something ?

Akhir kata, sebagai penulis postingan ini, aku bertanggung jawab untuk berubah *cieh. Mungkin, kanan kiriku juga bisa berubah, seluruh dunia berubah. dan shincan datang menyerang kame kameha ! hahaha geje. intinya, everyday is a new day. then, start today !



They call them smart phones, 
but only dummies use them in my class. 
Dr. Matsutani - Larry Crowne (2011)