Pages

Monday 15 October 2012

untitled

diam, terpaku hening.

kabut sore itu menyala gelap. usai ashar langkahku gontai menuju parkiran. Ijal ! Lila ! Ah, usai sudah hari ini. besok kan kulanjut lagi tugasku yang menggunung. dengan sigap aku duduk di goncengan sepeda bebek lila yang berbaik hati mengantarku pulang.

satpam. SATPAM ! PUTAR BALIK !

lenganku kesandarkan ke punggung Lila yang sedang menyetir. Kusandarkan kepalaku dan berharap hujan tak datang sekarang. "hujan", tolong jangan datang sekarang..

pintu. meja. TELFON !

"halo assalamualaikum, mah.."
"waalaikumsalam, sudah di kos ?
"sudah..." kugigit bibirku menahan cerita..
"mah, tadi lihat...."
"capek mah dikasih firasat terus.."
"sudah enggak ma, tapi masih dikasih." (akhirnya bulir ini bergelut keluar dari sarang)
"kenapa harus dikasih ? seakan akan gimana. capek ma karna bener terus."

diam, terpaku sunyi.

"bersyukur kak, diberi firasat atau petunjuk sebetulnya untuk menguatkan, mempersiapkan yang mungkin jauh lebih besar datang. dilihat saja positifnya, tanpa ada petunjuk mungkin bisa lebih sakit. tapi, ini bukti sayang. rasa sayang Allah untuk menjaga perasaan hambaNya. Bukan berarti adanya firasat berarti sesuatu yang spesial karna masih tersimpan. Bukan. Justru ini untuk menguatkan diri, menyiapkan diri, mendewasakan diri."

"Untung sempat puter balik ma."

"Alam sedang mencubitku lewat jitakan rintik hujan, 
lebih baik aku sembunyi dulu dalam pelukan doaku."

tut.. tut.. tut..