Pages

Thursday, 22 March 2012

Dealing With Your Fans In Disguise


post kali ini, spesial bahas tentang “fans”. cieh.

Semua orang pasti punya, entah dalam bentuk apapun. untuk lebih jelasnya lgi, fans yang dimaksud adalah penggemar dalam tanda kutip atau kasarannya, pembenci, si iri, dan lain lain. Sebaik-baiknya orang, bahkan Rasulullah SAW saja, punya pembenci alias orang-orang dzalim yang berusaha melawan ajaran Allah bahkan sampai hendak membunuh Rasul. Bagaimana dengan kita, manusia serba kurang seperti ini ?

Tapi justru, kehadirannya ini memang kadang tak disangka. Bisa jadi penggemar satu ini dari orang yang kita sama sekali nggak pernah komunikasi, atau malah bisa jadi dari orang-orang terdekat kita. Entah, tanpa kita sadari, terkadang segalanya bisa menutup mata dan hati mereka bahkan sebagai seorang yang terdekat.

Ibaratkan air selalu ada api, kutub positif selalu dengan negatif, dan semua yang ada dalam dunia ini pasti berisi orang jahat dan juga orang baik. Adanya pembanding antara satu dengan lainnya, yang membuat hidup ini seimbang. Karena bahasan ini sudah mengerucut, jadi langsung saja aku ke topik utamanya yaitu “dealing with your fans in disguise”


***

Sebagian orang untuk tipe pemikir, seperti aku sendiri, selalu mendengar dan masukno ati, istilahnya. apapun itu entah saran atau kritik. Beda dengan tipe orang yang cuek atau percaya diri tinggi, boleh dibilang mereka sudah lolos seleksi alam duluan -,-

Kalau sudah menjadi salah satu bagian dari atas, dan sempet ngerasain sepak terjangnya para ‘penggemar’ itu tapi malah down atau stres duluan, boleh jadi ini solusinya.

Sombong
.
.
.
.
.
...

Eits..
serius..
sombong ?

Ayo kita telaah lebih dahulu dan melihat dari sudut pandang yang berbeda :D

Sombong ini berarti mengenali kemampuan diri, memaksimalkan potensi, dan show off. Kenapa sih harus sombong ? Kenapa kata katanya nggak diganti “kudu pede” ? Karna menurutku, mereka yang dikejar-kejar penggemar ini adalah mereka yang tidak menunjukkun “nyoh iki loh aku”.
 
Di konteks post ini, maksudnya adalah dengan merasa nomor satu itu yakin. Terutama para penggemar itu hanya akan berbicara terlebih dahulu tanpa menelusuri asal mulanya. Alias gas pol rem blong. Padahal, ada salah satu quotes dari Arabic Proverb begini “speak only when your words are more beautiful then silence”. Meyakini bahwa sebenernya  kamu lebih mampu daripada mereka. Kamu punya kelebihan yang membuat mereka jadi penggemarmu, punya sesuatu yang nggak mereka miliki, dan bagaimana cara mereka memilikinya, hanya satu cara : menjatuhkanmu.

Dan cara menjatuhkan itu beragam, mulai dari ditusuk dari belakang, dibedil dari depan, sampai diclurit, tergantung tingkat kekejaman lawan. ^^ tapi, sebagai orang yang yakin, kamu juga harus percaya, cause actually they are jealous with your sun and tired with their shade 

Poin kedua adalah : memanfaatkan kekuatan lawan. Kesannya, kame kameha banget ya dragon ball abis. Tapi, yang dimaksud yaitu memanfaatkan kebencian mereka. Akhirnya bilang juga kata benci, setelah sekian paragraf di samarkan. Ini memang paling susah, tapi apa salahnya dicoba ?

Ketika benar-benar dipojokkan dengan fakta yang diputar balik, ketika dihadapkan dengan penolakan yang begitu kuat, begitu nyata di matamu, yang bisa kamu lakukan hanya “watch out, I’ll shock you”. Ambil nafas, berpikir jernih. bukan malah membalas dengan sekian mention, sekian status, sekian bla bla. Ada yang Maha Kuasa yang akan menunjukkan hal sebenarnya bukan ? 

Dan tentunya, dari sekian kata yang sudah kamu lontarkan ke pikiranmu sendiri, itu semua bakal menuntun kamu, bakal mencambuk semangatmu sendiri. “Aku harus buktikan, kalo aku lebih dari mereka.” Nah, disinilah kenapa aku bilang sombong. karna, kalau baca kata-katanya kan gimana gitu ya ? Tapi ini sesuatu yang positif ! Sesuatu yang nantinya menunjukkan with paying no attention for those who talk behind you, it simply means you’re two steps ahead ! 

Prove them wrong. Jangan pernah ragu untuk membuktikan ke penggemarmu siapa kamu sebenarnya , bahwa sebetulnya tak ada yang lebih pantas untuk berkaca selain diri mereka sendiri.
Just let it be known from this day forward, then you’ll say thanks cause their hate is what gave you strength.

***
Akhir kata, setiap manusia diciptakan bersaudara satu sama lain. Mengingatkan kekurangan ataupun menghargai kelebihan masing masing. Semua hal bergantung, dari sikap dan cara kita menyampaikan dan menerima semuanya.

 Dear fans in disguise, continue to inspire fire that makes us seek greatness